Tempat Pengobatan Beser di Jakarta - Inkontinensia urin (hilangnya kontrol kandung kemih atau beser) adalah masalah yang umum dan seringkali memalukan. Tingkat keparahannya mulai dari mengeluarkan sedikit air kencing saat Anda batuk atau bersin hingga ingin buang air kecil secara tiba-tiba dan tak tertahankan sehingga Anda tidak bisa ke toilet tepat waktu.
Meskipun kondisi ini terjadi lebih sering seiring bertambahnya usia, beser ini bukanlah konsekuensi penuaan yang tak terhindarkan. Jika inkontinensia urin mempengaruhi aktivitas Anda sehari-hari, jangan ragu untuk menemui dokter. Bagi sebagian besar orang, perubahan gaya hidup sederhana atau perawatan medis seperti terapi bisa meredakan ketidaknyamanan atau menghentikan kondisi beser tersebut.
Penyebab Beser
Inkontinensia urin bukanlah penyakit, ini adalah gejala. Ini dapat disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari, kondisi medis yang mendasari, atau masalah fisik. Evaluasi secara menyeluruh oleh ahli kesehatan dapat membantu menentukan apa yang ada di balik kondisi inkontinensia Anda.
Inkontinensia urin sementara
Minuman, makanan, serta obat-obatan tertentu dapat bertindak sebagai diuretik (menstimulasi kandung kemih dan meningkatkan volume urin Anda). Dan itu adalah termasuk:
- Alkohol
- Kafein
- Minuman berkarbonasi dan air soda
- Pemanis buatan
- Cokelat
- Cabai
- Makanan yang tinggi rempah-rempah, gula atau asam, terutama buah jeruk
- Obat jantung dan tekanan darah, obat penenang, dan pelemas otot
- Vitamin C dosis besar
Inkontinensia urin juga dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mudah diobati, seperti:
- Infeksi saluran kemih. Infeksi dapat mengiritasi kandung kemih, menyebabkan Anda sangat ingin buang air kecil, dan terkadang inkontinensia.
- Sembelit. Rektum terletak di dekat kandung kemih dan berbagi banyak saraf yang sama. Tinja yang keras dan padat di rektum menyebabkan saraf ini menjadi terlalu aktif dan meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Baca Juga: Tempat Pengobatan Skoliosis di Jakarta yang Profesional dan Mujarab
Inkontinensia urin yang persisten
Inkontinensia urin juga bisa menjadi kondisi persisten yang disebabkan oleh masalah atau perubahan fisik yang mendasari, termasuk:
- Kehamilan. Perubahan hormonal dan peningkatan berat badan janin dapat menyebabkan stress incontinence.
- Persalinan. Persalinan dapat melemahkan otot yang diperlukan untuk mengontrol kandung kemih dan juga merusak saraf kandung kemih dan jaringan pendukung, yang menyebabkan dasar panggul turun (prolaps). Dengan kondisi prolaps tersebut kandung kemih, rahim, rektum atau usus kecil bisa terdorong ke bawah dari posisi biasanya dan menonjol ke dalam alat kelamin wanita. Tonjolan seperti itu dapat dikaitkan dengan inkontinensia.
- Berubah seiring bertambahnya usia. Penuaan otot kandung kemih dapat menurunkan kapasitas kandung kemih untuk menyimpan urin. Selain itu, kontraksi kandung kemih yang tidak disengaja menjadi lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia.
- Menopause. Setelah menopause, wanita menghasilkan lebih sedikit esterogen, hormon yang membantu menjaga kesehatan lapisan kandung kemih dan uretra. Kerusakan jaringan ini dapat memperburuk inkontinensia.
- Histerektomi. Pada wanita, kandung kemih serta rahim ditopang oleh banyak otot dan ligamen yang sama. Setiap operasi yang melibatkan sistem reproduksi wanita, termasuk pengangkatan rahim, dapat merusak otot dasar panggul pendukung, yang dapat menyebabkan inkontinensia.
- Pembesaran prostat. Terutama pada pria yang lebih tua, inkontinensia sering kali berasal dari pembesaran kelenjar prostat, suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperplasia prostat jinak.
- Kanker prostat. Pada pria, stress incontinence atau urge incontinence dapat dikaitkan dengan kanker prostat yang tidak diobati. Tetapi lebih sering, inkontinensia merupakan efek samping dari pengobatan kanker prostat.
- Tumor. Tumor di mana saja di sepanjang saluran kemih Anda dapat menghalangi aliran normal urin, yang menyebabkan inkontinensia meluap. Batu saluran kemih (massa keras seperti batu yang terbentuk di kandung kemih) terkadang menyebabkan kebocoran urin.
- Kelainan saraf. Sklerosis multipel, penyakit Parkinson, stroke, tumor otak, atau cedera tulang belakang dapat mengganggu sinyal saraf yang terlibat dalam pengendalian kandung kemih, menyebabkan inkontinensia urin.
Dan terapi merupakan bentuk perawatan yang paling aman, nyaman dan tepat untuk kondisi gangguan kesehatan semacam ini. Terutama tempat pengobatan beser di Jakarta yang dikembangkan oleh RS Medical Hacking. Dan fasilitas tersebut dapat Anda gunakan dengan menghubungi mereka di halaman ini. Selain itu, mengkonsumsi madu hutan segar juga sangat baik untuk menunjang perawatan. Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan untuk madu hutan segar dari RS Medical Hacking, klik di sini.
Post Views: 127