MENU

Perbedaan Autis dan Sindrom Rett yang Perlu Diketahui

18/09/2024
Rate this post

Terapi anak autis di bekasi dan bintaro - Dalam dunia medis, autisme dan Sindrom Rett sering kali dianggap memiliki beberapa kesamaan karena kedua kondisi ini mempengaruhi perkembangan neurologis anak. Namun, meskipun ada beberapa kesamaan dalam gejalanya, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar antara keduanya. Mengetahui perbedaan antara autisme dan Sindrom Rett penting untuk memastikan diagnosis dan penanganan yang tepat. 

Perbedaan Gejala Autis dan Sindrom Rett

Pertama-tama, mari kita mulai dengan memahami apa saja gejala dari masing-masing kondisi ini. Autisme, atau Autism Spectrum Disorder (ASD), adalah gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan terkadang juga perilaku. Gejala autisme biasanya muncul pada usia dini, seringkali sebelum anak berusia tiga tahun.

Sementara itu, Sindrom Rett adalah gangguan genetik yang lebih jarang terjadi dan umumnya hanya memengaruhi anak perempuan. Pada awalnya, anak-anak dengan Sindrom Rett tampak berkembang secara normal, namun kemudian mengalami kehilangan kemampuan motorik dan mental yang sudah mereka pelajari, sebuah proses yang dikenal dengan regresi. Kondisi ini umumnya mulai muncul ketika anak berusia antara 6 hingga 18 bulan.

Gejala Pengidap Autisme Terkait Komunikasi dan Interaksi Sosial

Pengidap autisme seringkali menunjukkan berbagai gejala yang terkait dengan komunikasi dan interaksi sosial. Beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi

Tidak merespons saat namanya dipanggil: Meskipun pendengaran mereka normal, anak dengan autisme mungkin tidak merespons ketika dipanggil, sehingga kadang dianggap "mengabaikan" orang lain.

Tidak pernah mengungkapkan emosi atau tidak peka terhadap perasaan orang lain: Anak dengan autisme sering kesulitan memahami atau mengekspresikan emosi. Mereka juga cenderung kurang peka terhadap perasaan orang lain, seperti tidak menunjukkan simpati atau empati.

Tidak bisa memulai atau meneruskan percakapan: Salah satu ciri utama autisme adalah kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka mungkin tidak bisa memulai atau melanjutkan percakapan dengan baik.

Sering mengulang kata: Anak dengan autisme kadang-kadang mengulang kata atau frasa yang sama secara berlebihan dan mungkin tidak memahami arti atau penggunaan kata tersebut dengan benar.

Sering menghindari kontak mata: Menghindari kontak mata adalah gejala umum pada autisme, di mana anak cenderung merasa tidak nyaman jika harus melihat langsung ke mata orang lain.

Kurang menunjukkan ekspresi: Ekspresi wajah mereka sering tampak datar dan tidak sesuai dengan suasana atau emosi yang sedang dirasakan.

Nada bicara datar: Anak-anak dengan autisme kadang berbicara dengan nada monoton, seperti robot, tanpa intonasi yang mencerminkan emosi.

Lebih senang menyendiri: Mereka sering kali lebih suka bermain atau beraktivitas sendirian daripada berinteraksi dengan orang lain.

Tidak memahami pertanyaan atau petunjuk sederhana: Anak autis seringkali kesulitan memahami instruksi atau pertanyaan yang bagi anak seusianya terbilang mudah.

Menghindari kontak fisik: Anak dengan autisme biasanya tidak nyaman dengan kontak fisik, seperti pelukan atau sentuhan.

Sensitif terhadap cahaya, suara, atau sentuhan: Beberapa anak autis memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap stimulus tertentu, seperti cahaya terang atau suara keras.

Tidak merespons rasa sakit: Mereka mungkin tampak tidak menyadari atau tidak merespons rasa sakit dengan cara yang umum.

Rutin menjalani aktivitas tertentu: Anak dengan autisme sering kali suka melakukan rutinitas yang sama setiap hari dan merasa terganggu atau marah jika rutinitas tersebut diubah.

Selalu berjalan dengan berjinjit: Beberapa anak autis cenderung berjalan dengan jari kaki tanpa menginjakkan tumit.

Hanya memilih makanan tertentu: Anak dengan autisme sering memiliki preferensi makanan yang sangat spesifik dan mungkin menolak mencoba makanan baru.

Tahap Perkembangan Gejala Sindrom Rett

Sementara pada autisme gejalanya bisa muncul secara bertahap, pada Sindrom Rett terdapat tahap perkembangan yang jelas. Ada empat tahap utama yang biasanya dialami oleh anak dengan Sindrom Rett, yaitu

Stagnation (stagnasi): Pada tahap ini, perkembangan anak mulai melambat. Biasanya, ini terjadi pada usia 6-18 bulan.

Regression (regresi): Anak mulai kehilangan kemampuan yang sebelumnya sudah dikuasai, seperti kemampuan berbicara, berjalan, atau menggunakan tangan.

Plateau: Setelah fase regresi, perkembangan anak akan menjadi stabil dalam jangka waktu tertentu, meskipun tetap ada keterbatasan.

Deterioration in movement (penurunan gerakan): Pada tahap ini, anak mengalami penurunan signifikan dalam kemampuan gerakan, seperti kehilangan kontrol otot atau mengalami kekakuan otot yang parah.

Baca juga Tips Penanganan Anak dengan Kondisi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Spesialis Terapi Autisme RS Medical Hacking

Bagi para orang tua yang anaknya didiagnosa dengan autisme, ada kabar baik! Kini, RS Medical Hacking hadir sebagai spesialis terapi autisme yang terbukti efektif meningkatkan kualitas hidup penderita autisme hingga 95%. Jangan biarkan gejala autisme menjadi penghalang dalam tumbuh kembang anak Anda. Dengan bantuan terapi yang tepat, anak-anak dengan autisme dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan mandiri.

Jika Anda memerlukan konsultasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi layanan kami di +6282297289899.

ARTIKEL TERKAIT
23/11/2024
Makanan yang Membantu Perkembangan Otak dan Bicara Anak

Tempat pengobatan anak autis di bekasi dan bintaro - Ketika berbicara tentang tumbuh kembang anak, perhatian kita sering kali terfokus pada faktor eksternal seperti pendidikan, stimulasi bermain, atau gadget pembelajaran. Namun, ada satu elemen yang sering diabaikan: makanan di meja makan. Padahal, apa yang anak konsumsi memiliki pengaruh langsung terhadap perkembangan otak dan kemampuan bicara […]

20/11/2024
Pola Asuh yang Mendukung Perkembangan Bicara Anak

Tempat terapi sakit jantung bekasi dan bintaro - Pernah nggak, Bunda, lagi asyik ngajak si kecil ngobrol, tapi dia malah sibuk sendiri? Atau mungkin, suaranya kecil banget, kayak bisikan? Tenang aja, itu wajar kok! Tapi tahu nggak, Bunda, cara kita berkomunikasi dan mendidik si kecil itu punya pengaruh besar banget buat perkembangan bicaranya.  Ngobrol Itu […]

20/11/2024
10 Hal yang Wajib Bunda Tahu Soal Si Kecil yang Lambat Bicara

Tempat terapi sakit jantung bekasi dan bintaro - Pernah merasa khawatir karena si kecil belum lancar berbicara seperti teman sebayanya? Tenang, Bunda, banyak kok anak-anak yang mengalami fase ini. Tapi, apa sih sebenarnya speech delay itu? Dan apa yang harus Bunda lakukan?  Speech Delay vs. Speech Disorder Apa Bedanya? Seringkali, orang tua bingung membedakan speech […]

16/11/2024
Kaitan Antara Pendengaran dan Keterlambatan Bicara pada Anak

Tempat pengobatan sakit jantung bekasi dan bintaro - Halo, Bunda! Pernah nggak sih merasa khawatir kalau si kecil belum juga bisa bicara seperti teman-teman seusianya? Mungkin kita sering dengar, “Ah, nanti juga bisa sendiri!” atau “Ada kok anak yang baru lancar bicara di usia tiga tahun.” Tapi, sebaiknya kita jangan terlalu santai, ya. Keterlambatan bicara […]

Profil Terapis
Fitri Yanti, S.E, A.Ma.Ph, Akp
umi ana terapis medicalhacking.com
Herna M, Akp
M Fahri Nasution, Akp
Syukrina Nur Lailli Rahayu, A.Md.Kep, Akp.
Yudis Wiransyah, S.Kom, MTCNA, Akp
M. Supriadi Dayan Matondang, Akp.
Testimoni
Liputan Media
© RS Medical Hacking.com
WhatsApp