MENU

Bagaimana Mendeteksi Disleksia pada Anak?

23/10/2024
Rate this post

Tempat terapi saraf kejepit bekasi dan bintaro - Disleksia adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memproses bahasa, terutama dalam hal membaca dan menulis. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh perbedaan cara otak memproses informasi tertulis, yang berhubungan dengan saraf di bagian batang otak yang bertanggung jawab untuk bahasa. Anak-anak yang disleksia bukan berarti kurang cerdas, tetapi mereka memerlukan pendekatan yang tepat dalam belajar.

Tanda-tanda disleksia biasanya mulai terlihat ketika anak memasuki masa belajar membaca dan menulis, yaitu pada usia 5-7 tahun. Namun, terkadang tanda-tanda tersebut tidak langsung dikenali, sehingga anak sering kali dianggap lambat belajar atau malas. Padahal, dengan deteksi dini dan intervensi yang tepat, anak dengan disleksia bisa dibantu untuk belajar lebih efektif.

Faktor yang Bisa Diperhatikan Untuk Mendeteksi Anak Disleksia

Untuk mendeteksi disleksia pada anak, ada beberapa faktor yang dapat diperhatikan. Orang tua dan guru perlu mengamati gejala-gejala yang muncul, melakukan evaluasi, serta melibatkan tenaga profesional jika diperlukan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan

1. Kondisi Anak

Observasi terhadap kondisi anak adalah langkah pertama yang sangat penting. Perhatikan apakah anak menunjukkan kesulitan dalam memahami huruf atau angka, membaca dengan lancar, atau sering kali terbalik dalam menulis huruf seperti "b" menjadi "d". Selain itu, anak dengan disleksia mungkin sulit mengingat urutan huruf atau mengeja kata-kata dengan benar. Mereka juga mungkin kesulitan membedakan kata-kata yang mirip, atau bahkan menunjukkan ketidakmampuan untuk mengikuti instruksi verbal yang kompleks.

2. Kuesioner

Orang tua dan guru bisa menggunakan kuesioner khusus yang dirancang untuk mendeteksi kemungkinan disleksia. Kuesioner ini biasanya berisi pertanyaan yang berkaitan dengan kebiasaan belajar anak, kesulitan yang dialami dalam membaca dan menulis, serta kemampuan bahasa anak. Melalui kuesioner ini, orang tua dan guru bisa mendapatkan gambaran awal tentang apakah anak tersebut perlu mendapatkan evaluasi lebih lanjut.

3. Tes Neurologis

Jika tanda-tanda disleksia semakin jelas, langkah selanjutnya adalah melakukan tes neurologis. Tes ini bertujuan untuk melihat bagaimana otak anak memproses informasi, terutama yang berkaitan dengan bahasa. Dengan pemeriksaan neurologis, dokter dapat memastikan apakah gangguan belajar anak memang disebabkan oleh disleksia atau ada faktor lain yang mempengaruhi kemampuan belajar anak.

4. Evaluasi Psikologis

Evaluasi psikologis juga penting untuk menilai kondisi emosional dan psikologis anak. Anak dengan disleksia sering kali merasa frustasi karena tidak mampu belajar dengan kecepatan yang sama dengan teman-temannya. Hal ini bisa berdampak pada rasa percaya diri mereka. Psikolog dapat membantu anak mengatasi rasa frustasi ini serta memberikan dukungan agar mereka tidak merasa tertinggal.

5. Tes Membaca dan Keterampilan Lainnya

Tes keterampilan membaca, menulis, dan berbicara adalah alat penting untuk mengukur sejauh mana kesulitan yang dialami anak. Tes-tes ini dirancang khusus untuk mengidentifikasi disleksia dengan cara yang lebih mendetail. Tes ini juga membantu mengidentifikasi area mana yang membutuhkan perhatian lebih, apakah itu kemampuan mengeja, memahami bacaan, atau kemampuan berbicara secara verbal.

Tindakan yang Perlu Dilakukan pada Anak dengan Disleksia

Jika anak telah didiagnosis disleksia, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua, guru, dan lingkungan sekitarnya untuk membantu anak belajar lebih efektif

1. Deteksi Masalah Lebih Awal

Semakin dini disleksia terdeteksi, semakin cepat intervensi yang dapat dilakukan. Anak-anak yang mendapat bantuan sejak dini akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Membaca dengan Keras Bersama Anak

Orang tua bisa membantu anak dengan membiasakan membaca bersama-sama. Membaca dengan keras bisa membantu anak mengenali kata-kata dan melatih kemampuan mereka untuk memahami teks. Orang tua juga bisa mengajukan pertanyaan sederhana tentang teks yang dibaca untuk meningkatkan pemahaman anak.

3. Minta Bantuan Sekolah

Konsultasikan kondisi anak dengan pihak sekolah. Guru dan pihak sekolah biasanya memiliki program khusus untuk anak-anak dengan kebutuhan belajar yang berbeda, termasuk disleksia. Kolaborasi antara orang tua dan sekolah sangat penting dalam memastikan anak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Baca juga Mengenali Gejala Hiperaktif dan Cara Menanganinya

4. Biasakan Membaca

Meskipun anak dengan disleksia mungkin merasa kesulitan dalam membaca, penting untuk tetap membiasakan aktivitas ini. Berikan bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan minat anak, seperti cerita bergambar atau buku dengan font khusus yang memudahkan anak disleksia untuk membaca. Dengan demikian, anak akan lebih tertarik dan tidak mudah menyerah.

ARTIKEL TERKAIT
16/11/2024
Kaitan Antara Pendengaran dan Keterlambatan Bicara pada Anak

Tempat pengobatan sakit jantung bekasi dan bintaro - Halo, Bunda! Pernah nggak sih merasa khawatir kalau si kecil belum juga bisa bicara seperti teman-teman seusianya? Mungkin kita sering dengar, “Ah, nanti juga bisa sendiri!” atau “Ada kok anak yang baru lancar bicara di usia tiga tahun.” Tapi, sebaiknya kita jangan terlalu santai, ya. Keterlambatan bicara […]

16/11/2024
Apakah Speech Delay Sama dengan Keterlambatan Berbahasa?

Tempat pengobatan sakit jantung bekasi dan bintaro - Hai, Bunda! Pernah enggak sih, merasa bingung soal istilah speech delay dan keterlambatan berbahasa? Kadang keduanya suka dianggap sama, padahal kalau dilihat lebih dekat, ada perbedaan penting yang perlu kita pahami.  Speech Delay Coba bayangkan si kecil yang lagi belajar ngomong. Biasanya, anak seusia mereka sudah mulai […]

13/11/2024
Kenapa Si Kecil yang Autis Sering Susah Bicara?

Terapi anak autis di bekasi dan bintaro - Halo, Bunda! Terkadang, perjalanan membesarkan anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) bisa penuh tantangan. Salah satu hal yang paling sering bikin galau adalah soal bicara. Mungkin Bunda merasa khawatir saat melihat si kecil belum lancar bicara atau tidak bisa berkomunikasi seperti teman-teman sebayanya. Tapi, jangan sedih dulu […]

13/11/2024
Si Kecil Lambat Bicara? Yuk Kenali Terapi Wicara!

Terapi anak autis di bekasi dan bintaro - Hai, Bunda! Pernah nggak sih merasa khawatir ketika melihat si kecil yang masih kesulitan bicara dibandingkan teman-teman seusianya? Tenang, Bunda nggak sendirian kok! Banyak anak yang mengalami keterlambatan bicara di usia dini. Salah satu penyebabnya bisa jadi yang disebut dengan global speech delay. Nah, untuk bantu perkembangan […]

Profil Terapis
Fitri Yanti, S.E, A.Ma.Ph, Akp
umi ana terapis medicalhacking.com
Herna M, Akp
M Fahri Nasution, Akp
Syukrina Nur Lailli Rahayu, A.Md.Kep, Akp.
Yudis Wiransyah, S.Kom, MTCNA, Akp
M. Supriadi Dayan Matondang, Akp.
Testimoni
Liputan Media
© RS Medical Hacking.com
WhatsApp