Tempat pengobatan saraf kejepit bekasi dan bintaro - Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan yang cukup sering didiagnosis, terutama pada anak-anak. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala utama seperti hiperaktivitas, impulsif, dan kesulitan untuk fokus atau memperhatikan hal-hal tertentu. Meskipun biasanya dianggap sebagai gangguan masa kanak-kanak, banyak penelitian menunjukkan bahwa ADHD bisa bertahan hingga masa dewasa, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kualitas tidur.
Mungkin kita seringkali mendengar bahwa anak-anak dengan ADHD sulit untuk diam atau fokus, tapi tahukah kamu bahwa masalah tidur juga bisa menjadi bagian dari pengalaman mereka sehari-hari? Bahkan, banyak pengidap ADHD yang mengeluhkan kesulitan tidur dan sering kali mengalami berbagai gangguan pola tidur yang cukup serius.
Mengapa Pengidap ADHD Rentan Terhadap Gangguan Tidur?
Sebelum kita masuk ke dalam detail tentang bagaimana ADHD mempengaruhi tidur, mari kita pahami dulu bahwa orang yang hidup dengan ADHD seringkali memiliki kesulitan dalam hal mengatur diri. Ini mencakup hal-hal seperti sulit memulai pekerjaan, sulit fokus, dan, tentu saja, sulit tidur. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa sekitar 75% dari mereka yang memiliki ADHD juga mengalami gangguan tidur, baik itu kesulitan untuk tidur, tidur yang tidak nyenyak, hingga sulit bangun pagi.
Tentu saja, kita bisa membayangkan bahwa gangguan tidur ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kondisi mental dan emosional. Bagi seseorang yang sudah berjuang dengan ADHD, kurang tidur hanya akan memperburuk gejala yang mereka alami sehari-hari.
Restless Sleep
Salah satu gangguan tidur yang umum dialami oleh pengidap ADHD adalah restless sleep atau tidur yang gelisah. Ketika akhirnya tertidur, mereka mungkin tidak bisa sepenuhnya merasakan kualitas tidur yang baik. Tidur mereka seringkali terganggu dengan rasa gelisah, bangun berulang kali, dan bahkan mungkin merasa terganggu oleh kehadiran orang lain di tempat tidur.
Mereka yang mengalami gangguan ini sering kali bangun dalam keadaan masih lelah, seolah-olah tidur sepanjang malam tidak memberikan energi yang cukup untuk menghadapi hari esok. Kondisi ini bisa sangat mengganggu, terutama ketika harus bangun untuk beraktivitas seperti sekolah, bekerja, atau menjalani aktivitas sehari-hari.
Sulit untuk Bangun
Bangun pagi mungkin adalah salah satu tantangan terbesar bagi mereka yang memiliki ADHD. Banyak dari mereka merasa bahwa mereka bisa tidur sepanjang hari jika tidak ada yang membangunkan. Bahkan, ada beberapa yang merasa seolah-olah sedang "mati suri" ketika tertidur. Ini bukan hanya soal "malas bangun pagi," melainkan masalah yang lebih dalam yang berkaitan dengan regulasi energi dan ritme sirkadian, atau jam biologis tubuh.
ADHD mempengaruhi bagian otak yang mengatur fungsi eksekutif, yang bertanggung jawab untuk mengatur prioritas, memulai aktivitas, dan, tentu saja, bangun tidur. Oleh karena itu, bagi mereka yang mengidap ADHD, butuh usaha ekstra untuk bisa bangun pagi dan memulai hari dengan energi yang cukup.
Insomnia
Gangguan tidur lainnya yang sering dialami oleh pengidap ADHD adalah insomnia, khususnya initiation insomnia, yaitu ketidakmampuan untuk memulai tidur. Pengidap ADHD mungkin merasa sulit untuk merasa ngantuk di malam hari, meskipun mereka tahu bahwa mereka butuh tidur. Otak mereka terus aktif, memikirkan banyak hal, membuat mereka terjaga sepanjang malam.
Akibatnya? Mereka terjaga hingga larut malam atau bahkan hingga dini hari, dan keesokan harinya, mereka merasa sangat mengantuk saat harus beraktivitas. Ini bisa sangat mengganggu, terutama ketika tuntutan pekerjaan atau sekolah membutuhkan fokus dan perhatian penuh. Kurangnya tidur yang berkualitas bisa memperburuk gejala ADHD seperti kurang fokus, mudah terganggu, dan ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan efektif.
Baca juga 6 Gejala ADHD Selain Sulit Berkonsentrasi dan Tips Mengatasinya
Bagaimana Mengatasi Gangguan Tidur pada Pengidap ADHD?
Untungnya, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk membantu mengelola gangguan tidur pada pengidap ADHD. Meskipun setiap orang mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda, ada beberapa tips umum yang dapat dicoba
Buat Rutinitas Tidur yang Konsisten: Mengatur waktu tidur dan bangun yang konsisten setiap hari bisa membantu tubuh menyesuaikan ritme sirkadian. Ini bisa membantu pengidap ADHD untuk tertidur lebih cepat dan bangun dengan lebih mudah.
Hindari Stimulasi Sebelum Tidur: Kurangi penggunaan gadget atau aktivitas yang bisa membuat otak lebih aktif sebelum tidur. Cahaya biru dari layar gadget bisa mengganggu produksi hormon melatonin yang membantu tubuh merasa ngantuk.
Terapi atau Obat: Beberapa pengidap ADHD mungkin memerlukan bantuan terapi atau obat untuk mengelola gejala ADHD dan gangguan tidur mereka. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk menemukan solusi terbaik.
Relaksasi Sebelum Tidur: Melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau mendengarkan musik tenang bisa membantu otak untuk lebih rileks dan siap tidur.
ADHD bukan hanya soal hiperaktivitas dan kesulitan fokus, tetapi juga berhubungan erat dengan gangguan tidur. Pengidap ADHD cenderung mengalami berbagai masalah tidur, mulai dari tidur yang gelisah, kesulitan bangun pagi, hingga insomnia. Gangguan tidur ini bisa berdampak negatif pada kualitas hidup mereka, termasuk kinerja di tempat kerja atau sekolah.
Namun, dengan penanganan yang tepat, pengidap ADHD bisa lebih mudah mengelola gangguan tidur mereka. Rutinitas tidur yang konsisten, menghindari stimulasi sebelum tidur, serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan adalah beberapa langkah yang bisa membantu. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik dan, pada akhirnya, memperbaiki kualitas hidup mereka.
Post Views: 77