Tempat Pengobatan Mestiagrafis - Myasthenia gravis atau mestiagrafis adalah salah satu penyakit autoimun kronis, neuromuskuler yang menyebabkan kelemahan pada otot rangka yang memburuk setelah periode aktivitas dan membaik setelah periode istirahat. Otot-otot ini bertanggung jawab atas fungsi-fungsi yang melibatkan sistem pernapasan dan bagian-bagian tubuh yang bergerak, termasuk lengan dan kaki.
Nama myasthenia gravis, yang berasal dari bahasa Latin dan Yunani, berarti "kelemahan otot yang parah atau serius". Tidak ada obat yang diketahui, tetapi dengan terapi saat ini, sebagian besar kasus miastenia gravis tidak “separah” seperti yang tersirat dari namanya. Perawatan yang tersedia dapat mengontrol gejala dan seringkali memungkinkan orang untuk memiliki kualitas hidup yang relatif tinggi. Mayoritas orang yang memiliki kondisi ini mempunyai harapan hidup layaknya orang normal.
Apa Saja Gejala Miastenia Gravis?
Ciri khas miastenia gravis atau mestiagrafis adalah kelemahan otot yang menjadi lebih buruk setelah periode aktivitas tertentu dan membaik setelah periode istirahat setelahnya. Bagian otot tertentu seperti otot yang mengontrol gerakan pada mata serta kelopak mata, ekspresi wajah, kemampuan mengunyah, berbicara, dan menelan sering (meskipun tidak selalu) terlibat dalam gangguan karena penyakit ini.
Timbulnya gangguan mungkin tiba-tiba, dan gejalanya seringkali tidak segera dikenali sebagai miastenia gravis. Tingkat kelemahan otot yang terkena miastenia gravis sangat bermacam-macam antar satu orang dengan orang yang lain. Orang dengan miastenia gravis mungkin mengalami gejala berikut:
- Kelemahan otot mata (disebut miastenia okular)
- Terkulai dari satu atau kedua kelopak mata (ptosis)
- Penglihatan kabur atau ganda (diplopia)
- Perubahan ekspresi wajah
- Kesulitan menelan
- Sesak napas
- Gangguan bicara (disartria)
- Kelemahan pada bagian tubuh seperti lengan, tangan, jari tangan, kaki, dan leher.
Terkadang kelemahan yang parah dari mestiagrafis dapat menyebabkan gagal napas, yang membutuhkan perawatan darurat sesegera mungkin.
Baca Juga: Tempat Pengobatan Takikardia di Pekanbaru dan Bekasi Paling Aman dan Nyaman
Apa Penyebab Miastenia Gravis?
Antibodi
Myasthenia gravis adalah penyakit autoimun, yang berarti sistem kekebalan (yang biasanya melindungi tubuh dari organisme asing) secara keliru menyerang dirinya sendiri. Miastenia gravis disebabkan oleh kesalahan transmisi impuls saraf ke otot. Ini terjadi ketika komunikasi normal antara saraf dan otot terputus di sambungan neuromuskuler tempat di mana sel-sel saraf terhubung dengan otot yang mereka kendalikan.
Neurotransmitter merupakan sebuah bahan kimia yang digunakan neuron, atau sel otak untuk mengkomunikasikan informasi tertentu. Biasanya ketika sinyal atau impuls listrik berjalan ke saraf motorik, ujung saraf melepaskan neurotransmitter yang disebut asetilkolin yang mengikat ke situs yang disebut reseptor asetilkolin pada otot. Pengikatan asetilkolin ke reseptornya mengaktifkan otot dan menyebabkan kontraksi otot.
Pada miastenia gravis, antibodi (protein kekebalan yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh) memblokir, mengubah, atau menghancurkan reseptor asetilkolin di sambungan neuromuskuler, yang mencegah otot berkontraksi. Hal ini paling sering disebabkan oleh antibodi terhadap reseptor asetilkolin itu sendiri, tetapi antibodi terhadap protein lain, seperti protein MuSK (Muscle-Specific Kinase), juga dapat mengganggu transmisi pada sambungan neuromuskuler.
Kelenjar timus
Kelenjar timus mengontrol fungsi kekebalan dan mungkin berhubungan dengan miastenia gravis. Itu tumbuh secara bertahap sampai pubertas, dan kemudian menjadi lebih kecil dan digantikan oleh lemak. Sepanjang masa kanak-kanak, timus memainkan peran penting dalam perkembangan sistem kekebalan karena bertanggung jawab untuk memproduksi limfosit-T atau sel T, sejenis sel darah putih khusus yang melindungi tubuh dari virus dan infeksi.
Sebagian besar orang dewasa dengan miastenia gravis, kelenjar timus ini tetap besar. Orang dengan penyakit ini biasanya memiliki kelompok sel kekebalan di kelenjar timus mereka dan dapat mengembangkan timoma (tumor kelenjar timus). Timoma seringkali tidaklah berbahaya, tetapi memiliki kemungkinan menjadi kanker pada nantinya. Para ilmuwan percaya bahwa kelenjar timus mungkin memberikan instruksi yang salah untuk mengembangkan sel kekebalan, yang pada akhirnya menyebabkan sistem kekebalan menyerang sel dan jaringannya sendiri dan menghasilkan antibodi reseptor asetilkolin.
Dan terapi merupakan bentuk perawatan yang paling aman, nyaman dan tepat untuk kondisi gangguan kesehatan semacam ini. Terutama tempat pengobatan mestiagrafis di Pekanbaru dan Bekasi yang dikembangkan oleh RS Medical Hacking. Dan fasilitas tersebut dapat Anda gunakan dengan menghubungi mereka di halaman ini. Selain itu, mengkonsumsi madu hutan segar juga sangat baik untuk menunjang perawatan. Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan untuk madu hutan segar dari RS Medical Hacking, klik di sini.
Post Views: 119