MENU

6 Gejala ADHD Selain Sulit Berkonsentrasi dan Tips Mengatasinya

19/10/2024
Rate this post

Tempat pengobatan saraf kejepit bekasi dan bintaro - ADHD, atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder, adalah gangguan yang mempengaruhi perkembangan otak dan cara kerja otak, terutama dalam hal konsentrasi, kemampuan untuk duduk diam, dan pengendalian diri. Banyak orang yang mengira ADHD hanya tentang kesulitan berkonsentrasi, padahal sebenarnya ada lebih banyak gejala yang dialami, terutama oleh anak-anak. Orang tua sering bingung bagaimana menghadapi anak-anak dengan ADHD karena perilaku mereka bisa sangat menantang. Nah berikut beberapa tips dalam menghadapi anak ADHD yang berdasarkan dengan gejala yang dialaminya. 

1. Melamun

Anak-anak dengan ADHD tidak hanya hiperaktif, mereka juga bisa sering melamun. Meski terlihat tenang dan seolah-olah mereka mendengarkan, pikiran mereka mungkin melayang ke tempat lain. Hal ini bisa menghambat mereka dalam memahami instruksi atau menyelesaikan tugas.

Untuk menangani anak yang sering melamun, penting untuk memberikan instruksi dengan jelas dan singkat. Anda juga bisa mencoba menggunakan alat bantu visual seperti papan tulis atau gambar untuk menjelaskan tugas, karena anak-anak dengan ADHD cenderung merespons lebih baik terhadap visual.

2. Hiperaktif

Hiperaktif adalah salah satu gejala paling umum dari ADHD. Anak-anak dengan ADHD sering kali tidak bisa duduk diam. Mereka cenderung bergerak terus-menerus, baik itu dengan mengetuk-ngetukkan kaki, menggoyang-goyangkan tubuh, atau bahkan berlari-lari tanpa alasan yang jelas.

Untuk anak-anak yang hiperaktif, pastikan mereka punya kesempatan untuk bergerak. Cobalah untuk memberikan waktu istirahat yang sering saat belajar, atau biarkan mereka melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau bermain di luar ruangan. Aktivitas ini dapat membantu mengurangi energi berlebih dan membuat mereka lebih fokus ketika diperlukan.

3. Impulsif

Anak-anak dengan ADHD seringkali bertindak tanpa berpikir. Mereka mungkin berbicara tanpa menunggu giliran, melakukan sesuatu tanpa memperhitungkan akibatnya, atau beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa menyelesaikan yang pertama. Ini yang dikenal dengan perilaku impulsif.

Cara yang baik untuk membantu anak yang impulsif adalah dengan mengajarkan keterampilan pengendalian diri. Anda bisa menggunakan teknik seperti permainan peran (role play) untuk membantu mereka mempelajari cara menunggu giliran atau cara merespons situasi yang membuat mereka merasa ingin bertindak impulsif. Pujian atau penghargaan ketika mereka berhasil menahan diri juga sangat membantu.

4. Suka Menginterupsi

Salah satu tanda ADHD lainnya adalah kesulitan menunggu giliran untuk berbicara. Anak-anak dengan ADHD seringkali menyela percakapan atau merespons sebelum orang lain selesai berbicara. Ini bisa membuat mereka terkesan tidak sabar atau tidak sopan, padahal sebenarnya mereka tidak bermaksud demikian.

Ajarkan anak untuk memperhatikan tanda-tanda non-verbal saat berkomunikasi, seperti ketika seseorang sedang berbicara atau saat ada giliran orang lain untuk berbicara. Anda juga bisa membuat permainan yang melatih kesabaran mereka, misalnya dengan menunggu giliran dalam permainan papan atau aktivitas lain.

5. Jarang Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu

Anak-anak dengan ADHD sering kesulitan untuk menyelesaikan tugas. Mereka mudah terdistraksi oleh hal-hal lain di sekitar mereka dan cenderung kehilangan minat sebelum tugas selesai. Ini sering kali menjadi frustrasi bagi orang tua dan guru.

Anda bisa membantu anak dengan membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diatur. Selain itu, memberikan batas waktu yang jelas dan menggunakan timer bisa membantu mereka tetap fokus pada tugas yang diberikan. Pujian setelah menyelesaikan tugas juga bisa menjadi motivasi yang baik.

6. Menghindari Tugas yang Membutuhkan Usaha Ekstra

Karena tantangan konsentrasi dan keterbatasan fokus, anak-anak dengan ADHD sering kali menghindari tugas yang mereka anggap membosankan atau membutuhkan usaha ekstra. Ini bisa termasuk tugas-tugas sekolah atau pekerjaan rumah tangga.

Cobalah untuk membuat tugas-tugas tersebut lebih menarik dengan mengubahnya menjadi permainan atau tantangan. Misalnya, ajak mereka untuk melihat seberapa cepat mereka bisa menyelesaikan tugas atau berikan penghargaan kecil setelah tugas selesai. Ini akan membantu meningkatkan motivasi mereka untuk tetap berusaha, bahkan pada tugas yang lebih sulit.

Baca juga Apa Penyebab Anak Terlambat Berjalan?

Tips Umum untuk Menangani Anak dengan ADHD

Selain memahami gejala-gejala di atas, ada beberapa tips umum yang bisa membantu orang tua atau pengasuh dalam menangani anak dengan ADHD

Ciptakan Rutinitas: Anak-anak dengan ADHD cenderung lebih baik dalam mengikuti rutinitas yang konsisten. Pastikan mereka tahu apa yang diharapkan setiap hari, dari waktu bangun hingga waktu tidur.

Berikan Instruksi dengan Jelas: Gunakan kalimat pendek dan langsung. Pastikan mereka mengerti apa yang harus dilakukan sebelum mulai mengerjakannya.

Bersabar: Anak-anak dengan ADHD tidak bermaksud untuk sulit diatur atau tidak mendengarkan. Dibutuhkan kesabaran dan pemahaman dari orang tua atau guru untuk mendukung mereka.

Jaga Komunikasi dengan Guru: Jika anak mengalami ADHD, penting untuk bekerja sama dengan guru mereka di sekolah. Pastikan mereka tahu tentang kondisi anak dan berbagi strategi yang bisa digunakan di kelas.

ADHD memang bisa menjadi tantangan, baik bagi anak-anak maupun orang tua. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan dukungan yang konsisten, anak-anak dengan ADHD dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan sukses.

ARTIKEL TERKAIT
19/10/2024
Hubungan Antara ADHD dengan Gangguan Tidur

Tempat pengobatan saraf kejepit bekasi dan bintaro - Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan yang cukup sering didiagnosis, terutama pada anak-anak. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala utama seperti hiperaktivitas, impulsif, dan kesulitan untuk fokus atau memperhatikan hal-hal tertentu. Meskipun biasanya dianggap sebagai gangguan masa kanak-kanak, banyak penelitian menunjukkan bahwa ADHD bisa bertahan hingga masa dewasa, […]

19/10/2024
6 Gejala ADHD Selain Sulit Berkonsentrasi dan Tips Mengatasinya

Tempat pengobatan saraf kejepit bekasi dan bintaro - ADHD, atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder, adalah gangguan yang mempengaruhi perkembangan otak dan cara kerja otak, terutama dalam hal konsentrasi, kemampuan untuk duduk diam, dan pengendalian diri. Banyak orang yang mengira ADHD hanya tentang kesulitan berkonsentrasi, padahal sebenarnya ada lebih banyak gejala yang dialami, terutama oleh anak-anak. […]

16/10/2024
Apa Penyebab Anak Terlambat Berjalan?

Terapi anak autis di bekasi dan bintaro - Perkembangan fisik dan motorik setiap anak memang berbeda-beda. Salah satu fase penting dalam tumbuh kembang mereka adalah berjalan. Umumnya, anak mulai berjalan di usia 12 hingga 18 bulan. Namun, ada juga anak yang terlambat mencapai tahap ini. Jika anak Anda belum bisa berjalan sesuai dengan usia rata-rata, […]

16/10/2024
Ciri-Ciri Anak Terlambat Berjalan

Terapi anak autis di bekasi dan bintaro - Setiap anak memiliki laju tumbuh kembang yang berbeda-beda. Namun, sebagai orang tua, penting untuk mengetahui kapan seharusnya anak mencapai milestone tertentu, seperti berjalan.  Keterlambatan berjalan pada anak memang bisa terjadi, namun ada beberapa tanda yang harus diwaspadai. Berikut adalah ciri-ciri anak yang mungkin mengalami keterlambatan dalam berjalan […]

Profil Terapis
Fitri Yanti, S.E, A.Ma.Ph, Akp
umi ana terapis medicalhacking.com
Herna M, Akp
M Fahri Nasution, Akp
Syukrina Nur Lailli Rahayu, A.Md.Kep, Akp.
Yudis Wiransyah, S.Kom, MTCNA, Akp
M. Supriadi Dayan Matondang, Akp.
Testimoni
Liputan Media
© RS Medical Hacking.com
WhatsApp